DARI
INDONESIA UNTUK DUNIA
David
Beckham, Zinedine Zidane, Alessandro Del Piero selalu terlihat ‘cool’
di atas lapangan hijau dengan sepatu yang mereka gunakan, apa selama
ini anda pernah berpikir tentang proses pembuatannya? Apa anda
percaya jika sebenarnya sepatu yang mereka gunakan saat bertanding
maupun latihan tersebut dibuat di Indonesia? Percaya atau tidak,
nyatanya memang begitu, sepatu yang mereka gunakan kebanyakan dibuat
di Indonesia. Memang bukan rahasia lagi jika sepatu - sepatu buatan
Indonesia mempunyai kualitas yang sangat baik, jauh mengungguli hasil
produksi negara lain seperti China, Vietnam, dan Filipina.
Berbeda
dengan anggapan beberapa orang bahwa pada umumnya sepatu – sepatu
buatan Indonesia cenderung buruk dan tidak bisa dipertanggung
jawabkan keasliannya.
Untuk meyakinkan anda tentang kualitas sepatu buatan Indonesia, kali
ini LoccerMagz
ingin
mengulas sedikit tentang perusahaan yang telah lebih dari 20 tahun
berkecimpung dalam proses pembuatan sepatu olahraga kelas dunia,
khususnya sepakbola. Perusahaan tersebut adalah PT
Panarub Industry.
Courtesy
of panarub.co.id
Sekilas
tentang PT
Panarub Industry,
perusahaan yang didirikan pada lahan seluas 20 hektar dan berlokasi
di Jl. Moh. Toha KM 1, Pasar Baru, Tangerang - Banten ini
memulai catatan sejarahnya pada tahun 1968, ketika Pemerintah
Indonesia mengumumkan kebijakan baru tentang insentif pajak untuk
perusahaan lokal, Bapak Lukas Sasmita menyadari peluang yang
diberikan pemerintah ini. Beliau mendirikan PT
Pan Asia Rubber
untuk memproduksi karet spons dan sandal jepit merk “Lily"
yang dengan cepat menjadi salah satu produk rumah tangga yang cukup
punya nama di Indonesia, lalu pada tahun 1979 perusahaan yang saat
ini disebut PT
Panarub Industry
mulai merambah ke sektor produksi sepatu olah raga. Berkat fokus dan
usaha yang kuat pada peningkatan kualitas produksinya, PT Panarub
Industry lewat produk-produk buatan mereka berhasil menembus pasar
ekspor beberapa negara maju seperti Amerika Serikat dan beberapa
negara di Benua Eropa.
Pada
tahun 1988 Panarub Industry menjalin suatu bentuk kemitraan bisnis
dengan Adidas. Hal ini menunjukkan suatu tingkat pencapaian yang
besar bagi PT Panarub Industry. Setelah itu mereka mulai menunjukkan
kualitas yang dimiliki dalam hal produksi massal sepatu olahraga
khususnya sepakbola, sebagai hasilnya, Panarub ditunjuk sebagai
"Football
Speciality Centre" (Pusat
Khusus Produk Sepakbola) untuk label Adidas.
Courtesy
of panarub.co.id
Courtesy
of indonesiamedia.com
PT
Panarub Industry
saat ini dipimpin oleh putera Bapak Lukas, yaitu Hendrik Sasmita,
Panarub Industry sendiri telah berkembang menjadi 25 lini produksi
berteknologi tinggi dengan lebih dari 11.000 karyawan terampil dan
kompeten dalam proses produksi sepatu olahraga berkualitas, untuk
para atlet khususnya sepakbola. Beberapa hasil produksi yang bisa
dibilang mengesankan adalah saat sepatu sepakbola Adidas "Predator"
digunakan pada Piala Dunia 2002 di Korea Selatan dan Jepang dan pada
saat model ˜Tunit" diluncurkan pada Piala Dunia 2006 di Jerman.
Predator sendiri sampai saat ini selalu menjadi LineUp andalan dari
Adidas dalam persaingan dengan kompetitor lainnya. Keduanya dicapai
dengan sukses luar biasa. Hasil produksi Panarub Industry sendiri
sudah bertumbuh secara konstan setiap tahun, dan pada tahun 2011
sudah berhasil memproduksi lebih dari 12,6 juta pasang sepatu untuk
pasar dunia.
Courtesy
of panarub.co.id
Berikut
ini adalah timeline dari pertumbuhan PT Panarub Industry, yang
menggambarkan dengan cukup jelas sejarah dan prestasinya.
1968
:
PT Panarub Industry didirikan dengan produksi awal spon karet dan
sandal jepit label ‘Lily’.
1979
:
Mulai produksi sepatu olahraga dengan label ‘SPECS’ dimulai
untuk pasar domestik.
1985
:
Panarub Industry mulai mengekspor ke beberapa negara Eropa.
1987
:
Panarub Industry mulai mengekspor produk ke Amerika.
1988
: Panarub
membentuk kemitraan bisnis dengan Adidas.
1998
:
Panarub ditunjuk menjadi pusat khusus produk sepakbola Adidas.
2000
:
Memulai produksi sepatu Adidas model Predator untuk Piala Dunia.
2002
: Peluncuran
Adidas Predator pada Piala Dunia 2002 di Korea Selatan dan
Jepang.
2004
: Sepatu
Predator digunakan di Piala Eropa 2004: khususnya seri
“Predator Pulse” dan “F50”.
2006
:
Model Tunit diperkenalkan pada Piala Dunia 2006 di Jerman dan
sukses.
2007
:
Peralihan kepemimpinan dari Bp. Hendrik Sasmito ke Mr. Chin Choong.
Courtesy
of indonesiamedia.com
Masih
belum yakin bahwa Indonesia ternyata mampu menghasilkan produk -
produk berkualitas? Ternyata merk Specs pun diproduksi dalam pabrik
yang sama dengan merk terkenal luar negeri seperti Adidas. Bahkan
pada tahun 2009, Hendrik Sasmita (pimpinan PT Panarub Industry) telah
melebarkan sayapnya dengan menggandeng 2 merk kondang untuk bekerja
sama, yaitu New Balance (Amerika Serikat) dan Mizuno (Jepang) melalui
perusahaan baru yang didirikannya tahun 2006 dan mulai beroperasi
pada 2007, yaitu PT Panarub Dwikarya.
Courtesy
of foto.detik.com
“Kami
berharap, keberadaan PT Panarub dapat memberikan manfaat bagi banyak
pihak, terutama kaitannya dengan perekonomian nasional. Sebab,
prinsip kami adalah together we
make it happen!” - Hendrik
Sasmita, Pendiri PT Panarub Dwikarya, 2010.
Sumber: